Sepeda Onthel, Bullfighting & Yohimbe (AS, Prancis, Jepang)
My Wedding
Yani Maria - Joglosemar
Gara-gara baca artikel Royal Wedding, saya jadi terbawa ke moment 2 tahun yang lalu, ke pernikahan saya sendiri.
Karena tidak mau repot (huhuhu tipikal orang Indonesia???), maksudnya tidak mau merepotkan orang tua maka saya menggunakan jasa wedding organizer untuk mengurus semua keperluan pada hari H (dekor gereja,gedung resepsi,konsumsi).Sedangkan undangan, bridal, souvenir, dokumentasi yang jadi satu dengan paket pre-wed saya urus sendiri. Maksudnya biar lebih hemat, soalnya kalau include ke jasa wedding organizer pasti nambah lagi fee-nya :(.
Saya mengambil cuti 3 hari sebelum hari H. Mepet banget soalnya yakin pada jasa wedding organizernya. Namun sebaik-baiknya rencana itu diatur, tetap saja ada detail yang terlupakan. Tapi kalau ini mah fatal. Saya lupa item kamar pengantin. Memang rencana kami, malam pertama di rumah saja. Pakai kamar tidur yang sudah direnovasi. Problemnya, saya belum merencanakan dekorasi kamar pengantin.Akhirnya dengan berbekal kemampuan berkreasi ala kadarnya, contoh-contoh dekor di majalah, saya nekad mendekor kamar pengantin itu sendirian. Seharusnya 3 hari yang tersisa sebelum hari H saya gunakan untuk mandi susu, mandi madu, luluran, spa, creambath, manicure, pedicure, facial, dan segala tetek bengek perawatan pre-wedding, lha ini kok malah serabutan mencari bahan-bahan untuk dekorasi, pita, bunga, kain-kain, dsb. Semuanya saya cari sendiri. Bunganya pun karena yang saya cari bunga lily nggak ada di pasar, bunga plastiknya pun jadi. Hahaha...
Yang kacau lagi, pada saat mendekor. Saya lakukan hari Kamis malam, setelah membeli semua bahan dan perlengkapan (Jumat malam: malam midodareni, Sabtu pagi: pemberkatan nikah). Saya pikir pekerjaan dekorasi itu mudah. Desain sudah terbayang, tinggal pasang ini itu, tempel sana sini. Ternyata susaaaaah. Merangkai bunga-bunga, mengatur letak ini itu sesuai desain di kepala sangat susah dipraktekan. Alhasil saya frustasi sendiri. Jari-jari tanganku sudah tergores sana sini karena memotong tangkai bunga mawar, kuku juga jadi hitam karena terkena getah dari tangkai bunga.Kamar porak poranda karena barang-barang digeser sana sini. Ditambah lagi... pesanan sprei datang. Ternyata oh ternyata sangat mengecewakan. Warnanya itu lho, blink blink. Dari bahan satin tapi karena kainnya tidak cukup, penjahitnya menambah kain lagi dan jahitannya itu terpampang di tengah2 tempat tidur saat dibentangkan. Sambil menangis histeris saya minta sprei itu dikembalikan, tidak usah dipasang saja, jangan dibayar, pokoknya harus ganti rugi. Saya heran, padahal penjahit itu sudah profesional banget untuk urusan sprei, korden, dsb. Tapi kok waktu itu hasilnya jelek buanget ya.
Kalau ingat Kamis malam itu jadi geli sendiri. Setelah tenang, dengan sisa kekuatan yang ada saya melanjutkan acara mendekor kamar pengantin itu. Seadanya saja. Bunga-bunga saya ikat pakai kawat dan diselotip saja. Sampai hari ini bekas2 selotip itu masih nempel dengan setia di ranjang kami hahaha. Untuk sprei, besoknya sprei baru dengan model dan motif yang sesuai dengan yang saya inginkan diantarkan ke rumah beserta dengan permintaan maaf dan bonus ini itu. Lumayan...Hari Jumat, suami baru datang dari tempat dinasnya. Hari itu jam setengah 3 sore kami ada percakapan gerejawi. Padahal jam 5 acara midodareni, dan jam setengah 4 saya harus siap di salon untuk didandani. Mepet lagi, mepet lagi. Ternyata sepanjang hari hujan turun. Bahkan sialnya lagi, saat mau berangkat ke gereja, ban mobil tertanam di tanah yang lembek karena seharian tersiram air hujan. Dengan hujan-hujanan suami, saudara-saudara berusaha mengeluarkan ban itu, termasuk saya juga ikut-ikutan memayungi. Waktu di gereja, saat percakapan itu, saya dan suami menggigil kedinginan. Dan tidak sadar, celana jeans saya masih tergulung 3/4. Hahaha... Untung percakapan lancar... tapi...
Jam 4 saya baru sampai di salon. Itu pun sudah hampir diomelin ama periasnya karena dia hanya punya waktu 1 jam untuk make over saya (ehm, udah cantik, ga usah dimake over siy). Benar saja Zev, jam 5 kurang 15 saya belum selesai. HP saya bunyi terus, ditelpon dari rumah, dari suami. Bahkan hair stylist jadi ikut-ikutan grogi untuk menyelesaikan tugasnya di detik2 terakhir. Jam 5 tet saya cabut dari salon. Saya dijemput adik, tapi saya tahu adik saya itu kalau naik mobil drive slow and safe. Kapan sampainya? Saya rebut posisi sopir dan saya yang mengendarai sendiri mobil itu dengan kecepatan tinggi sampai hampir nabrak bus. Hujan masih rintik-rintik, begitu saya sampai di ujung jalan kompleks perumahan yang sudah dipenuhi kendaraan para tamu yang ternyata sudah hadir!!!Spontan saya loncat dari mobil dan berlari menghindari hujan. Tamu-tamu yang sudah hadir langsung tunjuk-tunjuk, lha itu pengantinnya kok pencilakan gitu. Hehehe... Ortu saya sudah cemberut menahan murka sambil bergegas menyuruh saya ganti pakaian kebaya yang sudah disiapkan. Untung pakai kebaya modern yang sudah dimodifikasi jadi tinggal pakai dan beres... Pokoknya ON TIME tapi gembrobyos gara-gara harus berlari-lari. Oya, walaupun sudah cantik begitu... kuku tangan saya masih hitam2 gara-gara getah bunga semalam. Duh... untung malam, tidak ada yang merhatiin. Nanti saja saya permak, buat besok hari H, pikir saya.
Hari Sabtu, saat hari H. Acara lancar dari pagi sampai resepsi selesai. Saat fotografer meminta kami foto di kamar pengantin, buru-buru saya bilang "tidak usah mas, kami sudah capek. ntar foto2 sendiri aja. soalnya kamarnya di rumah." huhuhu padahal malu tuh dengan hasil dekor sendiri. Tapi memang satu hari itu capek sekali.Sewaktu ganti baju, melepas sarung tangan (karena saya pakai gaun pengantin barat), saya baru sadar. Olala... kuku saya kuteks nya cuma sebelah tangan saja!!! Baru ingat, semalam saya memang membersihkan kuku dan memakai kuteks. Tapi baru sebelah tangah, saya berhenti karena nimbrung rumpi dengan saudara-saudara, setelah itu tidur karena sudah larut. Hahahaha... untung pakai sarung tangan, jadi tidak ketahuan!.
Itulah pengalaman pada hari pernikahan saya. Lucu saja kalau diingat-ingat.Trims ya Zev.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar